Revolusi Industri yang saat ini sudah bersama kita hendaknya tidak dipandang sebagai ancaman. Sebaliknya, ia adalah kemajuan yang mampu meningkatkan kemaslahatan manusia, termasuk untuk peningkatan kemampuan berkomunikasi. Hal ini disampaikan Agus D. Priyanto di hadapan para pengajar Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sabtu (4/5).

Pada workshop yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Ilmu-ilmu Dasar dan Bahasa (LPIDB) kampus setempat, peserta berkesempatan mencoba menggunakan Orai, sebuah aplikasi berbasis Android untuk membantu pengguna meningkatkan kemampuan bicaranya. Aplikasi ini mampu bukan hanya menyajikan materi bagaimana teknis berbicara yang baik, namun ia juga mampu memberikan evaluasi atas kemampuan bicara penggunanya, lengkap dengan data kecepatan, fillers, kekuatan dan penekanan. Diskusi kemudian dilanjutkan dengan ide-ide bagaimana mengintegrasikan aplikasi tersebut pada kegiatan di kelas bersama mahasiswa.

Aplikasi lain yang juga dibahas untuk peningkatan kemampuan berbahasa Inggris adalah Google Assistant. Aplikasi bawaan setiap telefon berbasis Android ini mampu menjadi mitra belajar kemampuan berbicara penggunanya. Ia mampu merespon input berupa teks tulis maupun teks lisan, dan dapat benar-benar membantu penggunanya menjadi asisten pribadi.

Agus juga menekankan, “Pembelajaran bahasa hendaknya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi, bukan untuk mengerjakan tes. Dua aplikasi tadi dapat dimanfaatkan sebagai mitra belajar peningkatan kemampuan berkomunikasi itu.

Sementara itu, Ketua LPIDB UMS, M. Thoyibi berpesan bahwa bukan saatnya lagi melarang mahasiswa membawa hape ke dalam kelas. Namun, dosen harus mampu memfasilitasi mereka menggunakan hape untuk peningkatan kualitas diri mereka.  (@ADP040519)