Jurusan Bahasa Asing, Universitas Pendidikan Ganesha mengundang saya untuk belajar dan berbagi bersama rekan-rekan guru bahasa Inggris, Bali, dan Jepang dalam kegiatan Pengabdian pada Masyarakat. Jurusan ini baru terbentuk dan rasanya tepat sekali melakukan kegiatan ini dengan mengajak semua bahasa terkait di dalamnya. Kegiatan ini mengambil topik “Melek Digital dengan Pemanfaatan Screencasting dalam Pembelajaran Bahasa.” Frasa melek digital ini penting karena ia menekankan hal yang berbeda dan lebih dalam lagi dari salah satu keterampilan inti di era disruptif dan 4.0 ini.
Saat kegiatan, saya bersama rombongan, yaitu Dr. Dewa Putu Ramendra, M.Pd. (Ketua Jurusan), Dr. Luh Putu Sri Adnyani, M.Pd. (Sekretaris Jurusan), dan Santi (Tenaga Kependidikan) menuju SMK N 1 Sawan, sebuah sekolah kejuruan yang terletak sekitar 30 menit dari kampus kami. Sampai disana, tak disangka saya bertemu banyak rekan dan mahasiswa PPL juga. Sekolah ini terbilang baru jadi senang mengetahui banyak teman-teman dan kolega ada disini. Ketika para peserta datang, kami juga senang karena banyak kenalan, mulai dari mahasiswa dulu atau kolega. Secara pribadi, saya melihat dari perjalanan saya berkegiatan seperti ini, sudah mulai banyak kolega-kolega milenial berpartisipasi. Ini maksudnya bukan hanya tentang umur, namun juga keinginan belajar hehe…
Seperti biasa, saya lebih banyak menekankan aspek melek digital ini dengan mengajak semua terlibat bermain, beraktivitas maksimal, dan merefleksi mendalam di setiap kegiatan di pelatihan ini. Mereka berperan banyak dan dinamis. Ada saatnya sebagai siswa namun cepat saya tarik terkadang untuk berperan sebagai guru. Sehingga kami semua tidak merasa saling menggurui, namun lebih pada bersama-sama meningkatkan kapasitas diri dengan santai, menyenangkan, dan sekaligus belajar mendalam.
Teknologi saya selalu tempatkan paling akhir dengan menekankan bahwa ia berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran. Screencasting, yaitu aktivitas merekam layar, baik laptop atau HP, menjadi hal dominan di kegiatan ini. Namun, tentu saja integrasi berbagai aktivitas dan teknologi selalu dilakukan. Penggunaan freeware seperti Screencast-o-matic saya berikan namun tetap membuka ruang alternatif lain, misalnya Screencatify, Jing, Camtasia, Quick Movie Maker, Movavi (untuk laptop) atau AZ Screen Recorder atau DU Screen Recorder (untuk smartphone) bisa digunakan. Saya juga menekankan pemanfaatan program atau aplikasi gratisan, bukan apa-apa, saya tahu dari wajah-wajah dan ciri kita hehe… Bukaan, maksudnya, kita selalu bisa memanfaatkan sesuatu secara maksimal dan lebih menekankan pada aspek melek digital yang sudah disampaikan sebelumnya tadi.
Jika kita paham bagaimana memanfaatkannya, teknologi apapun – baik yang level rendah sampai canggih – akan maksimal dan pembelajaran bisa lebih efektif. Peran guru selalu paling penting sebagai pihak yang memahami isi materi dan paham bagaimana menjalankan pembelajaran untuk materi tersebut. Sisi teknologi adalah bonus dan jika semuanya diintegrasikan dengan tepat, harapannya pembelajaran bisa baik pada konteks tertentu. Belajar dengan mobile technologies bisa jadi menyenangkan deh. Coba saja kalau tidak percaya hehe…
Semoga bermanfaat ya ^^
@mhsantosa 23082019